TUGAS TEORI PERENCANAAN
PENGARUH INDUSTRI DAN DAMPAKNYA TERHADAP
WILAYAH DAN KOTA
DISUSUN OLEH :
INAYAH PUTRI ANSAR
60800114034
B1
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014/2015
PENGARUH INDUSTRI DAN DAMPAKNYA
TERHADAP WILAYAH DAN KOTA
A. LATAR BELAKANG.
Kawasan industri adalah zona/wilayah
yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai kegiatan industri. Di dalam zona
perindustrian tersebut,terdapat industri yang sifatnya individual (yang berdiri
sendiri) dan industri-industri yang mengelompok dalam kawasan industri
(industrial estate).
Masalah utama yang dihadapi Indonesia
saat ini adalah banyaknya jumlah pengangguran terbuka dalam periode beberapa
tahun terakhir ini terus meningkat. Selain itu masalah yang dihadapi Indonesia
adalah pendapatan perkapita yang masih rendah dibandingkan dengan negara
berkembang lainnya seperti Thailand dan Malaysia.
Salah satu alternatif yang mengurangi
jumlah pengangguran dan meningkatkan pendapatan adalah dengan mengembangkan
sektor yang potensial. Salah satu sektor yang potensial tersebut adalah sektor
industri.
Pembangunan industri telah memberikan
pengaruh secara langsung dan tidak langsung, pengaruh langsungnya adalah
berkurangnya lahan pertanian, sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah bergesernya mata pencaharian penduduk setempat ke bidang industri
dan jasa/perdagangan. Pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut juga ada
yang positif dan negatif.
Setiap perkembangan yang terjadi
mempunyai mepunyai dampak/pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya,maka dalam
hal ini perkembangan kawasan mempunyai damapk perkembangan kota di sekitarnya.
B. PEMBAHASAN.
Dalam pengembangan kawasan industry
bukanlah suatu hal yang mengherankan melihat dampak positif/keuntungan yang
dapat diperoleh dari pengembangan kawasan industry bagi perkembangan lingkungan
di sekitarnya.
A.
Dampak Positif
1.
Penciptaan Peluang
Usaha dan Pekerjaan
Kehadiran industri
membawa pengaruh terhadap mata pencaharian penduduk, dimana sebelum adanya
industri sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian
lagi terbagi dalam beberapa mata pencaharian tertentu saja seperti buruh
industri batu bara dan sebagainya. Dengan dibangun dan berkembangnya industri
masyarakat mempunyai peluang usaha yang lebih luas.
Sector pekerjaan lain
yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah usaha berdagang, misalnya
masyarakat asli desa membangun warung-warung kecil di rumah yang menyediakan
kebutuhan sehari-hari, selain lebih ekonomis juga mudah untuk di jangkau.
2.
Memacu
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
pengembangan kawasan
industry adalah peningkatan pendapatan daerah melalui pajak daerah.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi suatu daerahmaka juga akan meningkatkan pajak
daerahnya. Dengan bertambahnya pajak daerah, maka pemerintah dapat lebih
mengembangkan pembangunan di sekitar kawasan.
3.
Ketersediaan Sarana
dan Prasarana
Bertambahnya
jumlah sarana dan prasarana setelah berkembangnya industri telah memberikan
kemudahan-kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Aktivitas masyarakat sebelum berkembang industri lebih banyak dilakukan untuk
pergi ke sawah, atau ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menjual
hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat dengan mudah melakukan
berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai baik yang
disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah.
Walaupun
ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat dimanfaatkan oleh
seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran biaya besar seperti
pemasangan telefon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana yang tersedia lebih
mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya sekolah-sekolah
dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat ibadah, dan sarana
olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya dapat dimanfaatkan
langsun oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan menengah keatas yang
memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan menengah kebawah juga dapat
memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan umum yang masuk dalam wilayah desa,
sehingga masyarakat desa tidak perlu lagikeluar wilayah dengan berjalan kaki
atau menggunakan kenderaan yang tidak memadai untuk menujukota kecamatan atau
kota kabupaten.
B.
Dampak Negative
1.
Pencemaran Lingkungan
Dampak negatif
terhadap pencemaran lingkungan seperti polusi air, polusi udara, polusi tanah,
dan lain-lain yang membahayakan kelangsungan hidup semua makhluk. Berbagai
upaya telah dilakukan baik oleh pihak perusahaan sendiri maupun Pemerintah
Daerah untuk memperkecil resiko pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
aktifitas industri.
2.
Pencemaran Air Bersih
Upaya yang telah
dilakukan dalam mengurangi atau memperkecil terjadinya resiko pencemaran
linkungan memang tidak sepenuhnya menjamin untuk tidak adanya masalah
pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi mengenai air sumur
penduduk yang terkontaminasi dengan limbah yang berasal dari perusahaan.
Kapasitas limbah yang cukup banyak sementara kualitas dan kapasitas penampung
limbah kurang memadai akibatnya limbahmenyerap dalam tanah sampai ke air sumur
masyarakat.
3.
Polusi Kebisingan
Suara
Selain pencemaran
terhadap air sumur penduduk, pencemaran juga terjadi akibat kebisingan suara
yang dihasilkan oleh aktifitas produksi yang melebihi batas. Salah satu cara
menguranginya adalah dengan melakukan perbaikan kualitas bangunan agar dapat
menurunkan intensitas bising dan menambah pepohonan di sekitar pabrik.
4.
Polusi Udara
Pencemaran lingkungan
yang juga terjadi adalah polusi udara, dimanapolusi tersebut berasal dari
kegiatan mesin-mesin produksi pabrik yang pembuangan limbah asapnya melalui
cerobong perusahaan, terutama perusahaan yang dalam produksi lebih banyak
melakukan kgiatan pembakaran. Selainpolusi udara dihasilkan dari kegiatan
industri, polusi udara juga terjadi akibat banyaknya truk-truk perusahaan yang
berkapasitas besar keluar masuk pabrik untuk mengangkut hasil produksi
perusahaan, hal ini yang kemudian jalan mudah rusak dan menimbulkan debu-debu
tebal di jalan.
5.
Potensi Konflik
Perkembangan jumlah
industri yang cukup pesat secara langsung memberikan peluang kesempatan kerja
yang lebih luas, hal ini yang kemudian menarik pendatang untuk berusaha
mendapatkan pekerjaan di sektor industri. Seiring perkembangan industri jumlah
pndatang yang berada di wilayah-wilayah ndustri terus bertambah.
Masalah sosial mulai
muncul ketiks penduduk asli kesulitan memperoleh pekerjaan di sektor industri
sehingga terjadi tuntutan-tuntutan warga asli agar bisa mendapatkan pekerjaan.
C. KESIMPULAN
Dampak
Industri terhadap Wilayah dan kota ada 2 yaitu Dampak positif dan dampak
negative, dampak Positif meliputi Penciptaan
Peluang Usaha dan Pekerjaan, Memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi, Ketersediaan Sarana dan
Prasarana. Sedangkan dampak negatifnya yaitu Pencemaran lingkungan, pencemaran
air bersih, polusi kebisingan suara, polusi udara, dan potensi konflik.
D. DAFTAR PUSTAKA
Dengan
adanya industry, secara otomatis ada suatu pembukaan jalan, harga jalan
meningkat, jika industry stabil maka penindustrian stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar