Jumat, 24 April 2015

Makalah Wilayah dan Kota



BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Dewasa ini kota-kota di dunia telah banyak mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat pesat, dalam perubahan tersebut, bangunan, kawasan maupun objek budaya yang perlu dilestarikan menjadi rawan untuk hilang dan hancur, dan dengan sendirinya akan digantikan dengan bangunan, kawasan atau pun objek lainnya yang lebih bersifat ekonomis-komersial. Gejala penurunan kualitas fisik tersebut, dapat diamati pada kawasan kota-kota tersebut pada umunya berada dalam tekanan pembangunan. Dengan pembangunan yang ada sekarang, budaya membangun pun telah mengalami perbedaan nalar, hal ini terjadi karena kekuatan masyarakat yang tidak menjadi bagian dalam proses urbanis yang pragmatis. Urbanisasi dan industrialisasi menjadikan fenomena tersendiri yang menyebabkan pertambahan penduduk serta permintaan akan lahan untuk permukiman semakin meningkat di perkotaan.
Pertentangan atau kontradiksi antara pembangunan sebagai   kota “modern” dengan mempertahankan  kota budaya yang masih mempunyai hubungan dnegan masa lalu, telah menjadi realitas permasalahan bagi kawasan kota. Para perancang kota lebih sering melihat kota sebagai benda fisik daripada sebagai benda budaya. Perangkat rencana kota saat ini, selain banyak yang belum digunakan secara sempurna untuk mengendalikan wujud kota, secara umum pun belum memberikan panduan operasional bagi terbentuknya ruang kota yang dapat menyesuaikan diri terhadap fenomena urban atau masih adanya kesenjangan antara rencana tata ruang yang bersifat dua dimensi dengan rencana fisik yang bersifat tiga dimensi.
Dengan demikian, konservasi atau pelestarian bukanlah romantisme masa lalu atau upaya mengawetkan kawasan kota yang bersejarah, namun lebih ditujukan untuk menjadi alat dalam mengolah transformasi melalui pemahaman tentang sejarah perkotaan dan aspek-aspek dalam pelestarian yang dijadikan dasar dalam merancang sebuah kota.

B.   RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimana sejarah perkembangan wilayah dan kota  ?
2.    Apa definisi wilayah dan kota ?
3.    Apa tujuan kota ?
4.    Apa ciri-ciri kota ?
5.    Apa macam-macam dari kota ?
6.    Apa Elemen dari sebuah wilayah dan kota ?
7.    Apa Aspek-aspek dari pengembangan wilayah ?
8.    Apa tujuan perencanaan kota ?



C.   TUJUAN PENULISAN
1.    Untuk mengetahui sejarah perkembangan wilayah dan kota.
2.    Untuk mengetahui definisi dari wilayah dan kota.
3.    Untuk mengetahui tujuan kota.
4.    Untuk mengetahui ciri-ciri kota.
5.    Untuk mengetahui macam-macam dari kota.
6.    Untuk mengetahui Elemen dari sebuah wilayah dan kota.
7.    Untuk mengetahui aspek-aspek dari pengembangan wilayah dan kota.
8.    Untuk mengetahui tujuan perencanaan kota.

D.   MANFAAT PENULISAN
-       Bagi mahasiswa dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran untuk kedepannya.
-       Menambah wawasan dan sebagai bahan bacaan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   SEJARAH PERKEMBANGAN WILAYAH DAN KOTA

Sejarah perkembangan perencanaan wilayah dan kota di dunia dimulai pada zaman pra Yunani (zaman perunggu), Yunani, Romawi, abad pertengahan, Renaissance dan Boroque, Revolusi Industri hingga pasca industri.

1. Zaman Pra Yunani (Zaman Perunggu)
  • Merupakan kota-kota kerajaan (didiami kurang lebih antara 3000 - 5000 orang);
  • Berfungsi sebagai benteng pertahanan, pusat perdagangan bagi hasil-hasil pertanian daerah sekitarnya, dan tempat pengolahan barang-barang (manufaktur), serta kesenian;
  • Selalu berada di tepi sungai-sungai besar (sekaligus bermanfaat bagi pertanian, pertahanan, dan transportasi). Hal  ini menjadi faktor utama pemilihan lokasi kota;
  • Contoh kotanya : Babilon di Irak, Ur di Turki dan Kahun di Mesir.
2. Yunani
  • Munculnya wacana demokrasi (kekuasaan tidak di tangan raja);
  • Tempat-tempat persidangan demokrasi (pnyx/lapangan terbuka) mengganti istana raja sebagai pusat kota;
  • Terjadi suburbanisasi karena ditinggal warganya untuk tinggal di daerah pinggiran;
  • Muncul seorang bernama Hippodamus, sebagai peletak dasar teoritis perencanaan fisik kota;
  • Contoh kotanya : Athena di Yunani, Miletus dan Priene di Mesir dan Thurij di Italia. Jumlah penduduknya diperkirakan antara 40.000 - 100.000.
3. Romawi
  • Terkenal dengan pandangan Pax Romano;
  • Keberhasilan menaklukkan wilayah lain membuat Romawi membangun jalan-jalan di seluruh imperiumnya dari Inggris sampai Babilon dan dari Spanyol sampai Mesir. Pembangunan jalan-jalan tersebut bertujuan untuk memperlancar arus komunikasi dan perdagangan dari Roma dan  memudahkan pasukan bergerak untuk mengamankan dan menumpas pemberontakan;
  • Menjadi perencana wilayah yang pertama;
  • Dibangunnya kota militer diseluruh imperium dengan maksud untuk menegakkan citra hukum dan keterlibatan;
  • Kaesar berlomba-lomba membuat bangunan sebagai tanda kebesaran dirinya, setiap Kaesar membuat tempat pertemuan umum (forum) yang sering digunakan untuk pertemuan politik dan bisnis;
  • Pengaruh gereja terhadap bangunan-bangunan kota;
  • Munculnya tuan tanah - tuan tanah (feodalisme)
  • Penemuan bahan peledak, yang pada akhirnya mempengaruhi bentuk kota. Benteng-benteng dibangun jauh di luar kota dan daerah-daerah penyangga.
4. Renaiisance dan Boroque
  • Mulai muncul seni sehingga kota lebih artistik;
  • Tokoh perancang yang terkenal antara lain Leonardo da Vinci dan Michelangelo.
5. Revolusi Industri
  • Ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769;
  • Produksi meningkat yang pada akhirnya muncul tempat-tempat pengolahan baru (pabrik) meningkat yang pada gilirannya membuat jumlah pekerja bertambah;
  • Jumlah pekerja yang bertambah memunculkan persoalan permintaan permukiman bagi pekerja di sekitar pabrik yang pada akhirnya juga memerlukan sarana penunjang lainnya;
  • Pabrik-pabrik tersebut memerlukan bahan baku yang lancar dan memasarkan hasilnya ke konsumen, yang tentunya memerlukan sarana transportasi yang cepat;
  • Munculnya kapal uap dan kereta api uap (1800 an). Kota menjadi lebih terbuka dengan dibangunnya infrastruktur rel kereta api yang dapat menghubungkan ke daerah luar kota;
  • Mulailah periode industrialisasi yang intensif yang ditandai kemacetan lalu lintas, polusi udara dan air;
  • Munculnya gerakan reformasi (akhir abad ke 19), seperti munculnya undang-undang kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan standar perencanaan perumahan dan permukiman, pengontrolan penggunaan lahan dan tinggi bangunan. Termasuk didalamnya adalah gerakan anti revolusi industri, seperti Robert Owen dengan perumahan koperasinya dan JS. Buckingham dengan membentuk masyarakat kehidupan sederhana;
  • Tak kalah juga, beberapa pendukung revolusi industri melahirkan konsep-konsep tentang kota baru. Seperti Sir Titur Salt membangun Saltair di Inggris, Keluarga Krupp mendirikan Kota Essen di Jerman, serta George Cadbury memindahkan ke Kota baru Bournville. Kesemua kota baru tersebut selain untuk pabriknya juga untuk menampung pekerjanya;
  • Komunikasi makin lancar dengan diketemukannya telegram (1876) dan radio serta televisi (1925);
  • Muncul tokoh yang terkenal dengan konsep Kota Taman (kristalisasi konsep kota baru dalam mengurangi masalah kota industri), yaitu Ebenezer Howard (1896). Selain itu jgua muncul Patrick Gaddes, yang menyarankan "perencanaan fisik tidak dapat meningkatkan kondisi kehidupan kota, kecuali jika diterapkan secara terpadu dengan perencanaan ekonomi dan perencanaan sosial yang berkaitan dengan lingkungan". Gaddes menyebutnya "urban conurbation".
5. Pasca Industri
  • Eksploitasi sumberdaya alam besar-besaran, sehingga memunculkan pembangunan yang berwawasan lingkungan atau biasa dikenal dengan konsep pembangunan berkelanjutan;
  • Transportasi dan komunikasi lebih cepat dan praktis, sehingga perencanaan transportasi serta komunikasi sangat diperlukan;
  • Urbanisasi semakin tinggi.
B.   DEFINISI WILAYAH DAN KOTA
·         Definisi Wilayah

v  Wilayah adalah tempat dimana menetapnya rakyat dan merupakan tempat penyelenggaraan pemerintahan Negara.
v  Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya di tentukan berdasarkan aspek administasi dan aspek fungsionalnya.
v  Menurut W. I. G. JOERG
Wilayah adalah suatu area yang mempunyai kondisi fisik yang sama/homogen.


·         Definisi Kota

v  Kota adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian yang sususan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan social dan kegiatan ekonomi (UU.No.26/2007)
v  Menurut Amos Rapoport, kota adalah suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen, terdiri dari individu-individu yang heterogen dari segi sosial.
v  Menurut Max Weber, Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar local.

C.   TUJUAN KOTA
Kota yang telah berkembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang lebih luas lagi antara lain :
1.    Sebagai pusat produksi ( production centre). contoh: Surabaya, Gresik, Bontang.
2.    Sebagai pusat perdagangan (centre of trade and commerce). Contoh: Jakarta, Bandung, Hong kong, Singapura.
3.    Sebagai pusat pemerintah (political capital). Contoh: Jakarta (ibu kota Indonesia). Washington DC (ibu kota Amerika Serikat), Canberra (ibu kota Australia).
4.    Sebagai pusat kebudayaan (culture centre). Contoh: Yogyakarta dan Surakata.
5.    Sebagai penopang kota pusat. Contoh: Tangerang Selatan, Bogor dan depok.

D.   CIRI-CIRI  KOTA
1.    Ciri fisik kota meliputi:
Ø  Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan
Ø  Tersedianya tempat-tempat untuk parkir
Ø  Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga
2.    Ciri kehidupan kota adalah sebagai berikut :
Ø  Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
Ø  Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi social diantara warganya.
Ø  Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
Ø  Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
Ø  Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
Ø  Masyarakat kota lebih menyesuaikan diri terhadap berubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
Ø  Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritasdan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi.

E.    MACAM-MACAM KOTA
a.    Kota megapolitan
Adalah kota yang jumlah penduduk diatas 5 juta orang.
b.    Kota metropolitan
Adalah kota yang jumlah penduduk 1 juta – 5 juta orang
c.    Kota besar
Adalah kota yang jumlah penduduk 500 ribu – 1 juta orang.
d.    Kota sedang
Adalah kota yang jumlah penduduk 100 ribu – 500 ribu orang
e.    Kota kecil
Adalah kota yang jumlah penduduk 20 ribu – 100 ribu orang

F.    ELEMEN – ELEMEN KOTA
a.    Wisma
Adalah unsur yang berada di dalam ruang kota sebagai tempat berlindung (tempat tinggal).
b.    Karya
Adalah unsur yang dijadikan sebagai tempat untuk menyediakan lapangan kerja (berkaitan perkotaan).
c.    Marga
Adalah unsur terhubung / jaringan transportasi untuk menghubungkan satu tempat ke tempat yang lain.
d.    Suka
Adalah unsur yang dijadikan sebagai tempat rekreasi, perdagangan dan liburan.
e.    Penyempurna
Adalah unsur terpenting dalam elemen sebuah kota karena merupakan fungsi jaringan utilitas.

G.   ASPEK-ASPEK PENGEMBANGAN WILAYAH

-       Aspek Biogeofisik
-       Aspek Sosial
-       Aspek Ekonomi
-       Aspek Lingkungan
-       Aspek Lokasi
-       Aspek Kelembagaan


H.   TUJUAN PERENCANAAN KOTA

Perencanaan perkotaan sudah menempuh evolusi yang panjang sejak zaman dahulu kala dan sedang menuju ke berbagai arah baru serta mengikuti kecenderungan yang menarik. Sementara terus berevolusi, perencanaan perkotaan merupakan proses yang sudah mantap, dan di masa yang akan datang akan melewati tahapan perencanaan menuju kearah penerapannya – suatu rencana yang dilaksanakan secara lengkap dan efektif oleh pemerintah dan sector suasta.
Menurut sejarahnya, perencanaan perkotaan mengandalkan kekuatan kepolisian pemerintah untuk mengatur pembangunan. Pengendalian tataguna lahan melalui pembatasan wilayah, peraturan pengelompokan, peta-peta resmi, kode-kode perumahan dan perangkat pengaturan lainnya dipandang sebagai cara terbaik untuk melaksanakan suatu rencana. Pada dasawarsa belakangan ini, teknik negosiasi melengkapi fungsi pengaturan. Akan tetapi, pelaksanaan suatu rencna selamanya berkaitan erat dengan ketrampilan para perencana di dalam membujuk, serta dengan dukunagan yang berhasil mereka peroleh kepercayaan penuh dari para pemimpin politik, yang para pengikutnya yang efektif tentu menyadari, bahwa pelaksanaan rencana yang berhasil dalam proses politik memerlukan ketrampilan teknik, keterampilan dalam menyelesaikan pertentangan, meyakinkan orang lain, dan ketajaman politik.

Perencanaan perkotaan di zaman modern harus memiliki semua ketrampilan tersebut.
Karen perencanaan perkotaan semakin berkaitan dengan pelaksanaan di suatu Negara yang menganut system kapitalisasi, yang berbentuk federal dan bersifat demokratis, maka kita bias mengharapkan adnya sukses yang lebih besar. Pelaksanaan sekarang ini merupakan garis batas untuk langkah-langkah maju pada perencanaan perkotaana, dan merupakan bidang untuk menemukan perkembangan-perkembangan baru yang menarik di tahun-tahun yang akan datang. Pada perencanaan perkotan sudah melewati batas perencanaan dan memasuki bidang pelaksanaan, dengan dukungan dan dorongan dunia bisnis dan pemerintah. Perencanaan perkotaan akan menghadapi masa yang cerah

I.       
BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya di tentukan berdasarkan aspek administasi dan aspek fungsionalnya.
Kota adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian yang sususan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan social dan kegiatan ekonomi (UU.No.26/2007)



B.   SARAN
Inilah pembahasan mengenai wilayah dan kota, baik sejarah, definisi, elemen, tujuan kota, ciri-ciri kota, macam-macam kota, maupun aspek-aspek dari pengembangan wilayah. Demikian makalah ini dibuat, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua kalangan. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritk, saran dari pembaca guna mengembangkan lebih lanjut makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA










Tidak ada komentar:

Posting Komentar